Isu Keretakan Koalisi Dillah-MT, Soliditas Koalisi Dipertanyakan

  • Bagikan

Lenterafaktual.com | Tanjab Timur – Isu keretakan koalisi pasangan calon Dillah-MT semakin mencuat di kalangan kader partai pendukung. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpuasan sejumlah kader terhadap kepemimpinan Partai NasDem yang hanya memiliki 3 kursi di parlemen, sementara Golkar, yang memiliki 4 kursi, merasa lebih pantas memimpin koalisi. Ketidaksepakatan ini memicu friksi internal yang berpotensi mengancam soliditas koalisi menjelang Pilkada Tanjab Timur.

Tidak hanya itu, perbedaan arah politik dalam koalisi Dillah-MT semakin memperuncing situasi. Partai NasDem yang menjadi pengusung utama pasangan ini secara terbuka mendukung Romi Hariyanto sebagai calon Gubernur Jambi. Namun, partai besar lainnya seperti Gerindra, Golkar, PDI-P, dan PKS solid mendukung petahana Al Haris untuk melanjutkan kepemimpinannya di Provinsi Jambi. Perbedaan sikap politik ini membuat koalisi Dillah-MT terlihat “setengah bocor di tengah laut”, di mana masing-masing partai tampak memiliki tujuan berbeda dalam menyongsong pilkada.

Menurut beberapa pengamat politik, ketidaksepahaman dalam arah dukungan gubernur ini bisa menjadi titik lemah yang menyebabkan koalisi Dillah-MT lama-lama tenggelam. Tanpa arah politik yang sejalan, koalisi ini dikhawatirkan akan sulit menjaga kekompakan di lapangan. Perpecahan suara dan strategi yang tidak solid di tingkat partai pendukung dapat menghambat upaya Dillah-MT untuk memenangkan kontestasi Pilkada Tanjab Timur.

Baca Juga :  Gubernur Al Haris Sampaikan Nota Pengantar Ranperda APBDP 2024

Jika isu ini terus berkembang tanpa ada solusi konkret, koalisi Dillah-MT berpotensi kehilangan dukungan di tengah persaingan politik yang kian ketat. Soliditas dan kesatuan visi antarpartai menjadi faktor krusial yang harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan kerugian lebih lanjut bagi pasangan ini.

Baca juga berita kami di:
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan