lenterafaktual.com | JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris, hadiri Dialog dan Diskusi Ketenagakerjaan Hulu Migas bersama Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Republik Indonesia Afriansyah Noor, yang diadakan SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Provinsi Jambi di Swiss-Belhotel Jambi pada Senin (27/03/2023).
Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang terlibat dalam acara ini adalah PetroChina International Jabung Ltd., Seleraya Merangin Dua, Jindi South Jambi Co. Ltd., MontD’Or Oil Tungkal Ltd., Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd., Pertamina Hulu Rokan Zona 1 dan Repsol Southeast Jambi.
Turut hadir dalam acara ini Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan Anggono Mahendrawan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi Bahari, para pimpinan KKKS yang beroperasi di wilayah Jambi serta para pemangku kepentingan bidang ketenagakerjaan di lingkup Provinsi Jambi.
Al Haris dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi pada dasarnya sangat mendukung masuknya investasi di Wilayah Jambi, namun demikian ia juga berharap agar pihak perusahaan yang berinvestasi dan beroperasi di Jambi juga dapat terus memprioritaskan perhatian terhadap tenaga kerjanya.
“Provinsi Jambi memiliki potensi dan cadangan migas menjanjikan yang tersimpan di perut bumi. Untuk memaksimalkan potensi yang ada tersebut, kita harus melakukan pekerjaan yang masif, agresif dan efisien,” ungkap Al Haris.
“Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) harus menjadi perhatian serta komitmen untuk dilaksanakan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk saling berkolaborasi dalam membentuk budaya K3 di tempat kerja.” Lanjutnya.
Al Haris menyampaikan harapan agar dialog dan diskusi ketenagakerjaan ini dapat meningkatkan kondusifnya kegiatan operasional di industri hulu migas sehingga dapat berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian dan kemajuan daerah serta nasional.
Senada dengan Al Haris, Wamenaker RI Afriansyah Noor dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa seluruh kegiatan investasi di lingkup wilayah Republik Indonesia, termasuk industri hulu migas, harus dijaga bersama.
“Sebagaimana instruksi Presiden Republik Indonesia bahwa apapun kegiatan investasi yang dilakukan didalam negeri harus kita jaga dan kita lindungi bersama untuk nantinya dapat memberikan kontribusi besar guna menciptakan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Afriansyah.
Selanjutnya ia juga mengingatkan bahwa industri hulu migas termasuk industri dengan risiko bahaya yang tinggi, sehingga pemenuhan standar K3 serta standar ketenagakerjaan lainnya harus benar-benar rigid.
“Sektor hulu migas merupakan sektor strategis dalam mendukung perekonomian bangsa Indonesia dan merupakan salah satu obyek vital nasional. Seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas harus dapat bekerja sama mengawal pelaksanaan prinsip-prinsip K3. Mari kita terus tingkatkan kerja sama dan perkuat kolaborasi dalam mengawal pelaksanaan K3, baik pada tingkat pemegang kebijakan, maupun sampai dengan tingkat pelaksanaan di daerah,” jelas Afriansyah.(Pad)