Peran Akhlak Tasawuf Dalam Masyarakat Modern

  • Bagikan

Oleh: Luki Rahmat Aditya

Mahasiswa fakultas ushuluddin prodi aqidah filsafat islam semester 2 universitas islam negeri sulthan thaha saifuddin jambi

Akhlak tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kepada manusia untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah. Akhlak merupakan salah satu khasanah intlektual muslim yang kehadirannya sampai saat ini semakin dirasakan. Akhlak tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat. Oleh karena itu, misi utama kerasulan nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan inilah yang menjadi faktor pendukung keberhasilan Nabi dalam berdakwah karena dukungan akhlak yang baik.

Secara jelas, pengertian akhlak tasawuf merupakan perbuatan yang umat muslim lakukan dengan tujuan hal yang baik. Mengutip dalam (QS. Al-Maidah ayat 54) sudah tertulis secara jelas dan rinci, dalam ayat tersebut ALLAH SWT telah memerintahkan agar senantiasa mau bertaubat, memohon ampun, dan membersihkan diri dari dosa. Sehingga ALLAH SWT memberikan penerangan yang lebih baik untuk menuju jalan yang benar.

Baca Juga :  Opini : Mayam

Terkait dengan permasalahan peran akhlak dalam masyarakat modern kini muncul Kembali di saat manusia di zaman modern dihadapkan pada masalah moral dan akhlak yang cukup serius, yang kalau dibiarkan akan menghancurkan masa depan bangsa. Praktek hidup yang menyimpang dan penyalahgunaan kesempatan dan bentuk-bentuk perbuatan sadis yang merugikan orang lain kini semakin tumbuh subur di dalam kehidupan masyarakat seperti, korupsi, kolusi penodongan, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan perampasan hak-hak asasi manusia.

Menurut Hamka, “kesalahan masyarakat sekarang ini ialah karena terpisahnya antara kebendaan dengan kejiwaan. Ilmu sudah sangat maju, namun tidak lagi diketahui kemana tujuannya.” Disinilah peran akhlak tasawuf dapat memberikan solusi dalam kehidupan spiritual manusia yang mempengaruhi kehidupan non spiritual mereka. Mengutip dari perkataan Hamka yaitu “Agama melalui jalur tasawuf adalah pintu masuk menuju penyelesaian problematika kemodernan masyarakat yang ditandai dengan krisis spiritual.”

Menurutnya, penyelesaian problematika kemodernan dengan agama “murni” belumlah cukup, karena agama cenderung diaktualisasikan secara formal-legal dengan melupakan unsur hakikatnya, untuk itu, mau tidak mau problematika kemodernan masyarakat perlu diselesaikan dengan aspek dalam agama yang bersifat esetoris, yang mana dalam islam dinamakan Tasawuf.

Baca Juga :  Opini Musri Nauli : Gaspoll Kemenangan Al Haris-Sani

Pendapat tersebut senada dengan ungkapan B. Wiwoho, “bahwa hanya dengan pendidikan tasawuf lah yang dapat membimbing perjalanan bangsa dan seluruh umat manusia ini menuju keselamatan dan kebahagiaan hidup dizaman modern ini.”

Baca juga berita kami di:
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan